Selasa, 07 Agustus 2012

a Story about Father (Semoga ia sehat wal afiyat di rumah)


Membaca edisi spesial Tarbawi tentang Ayah, dipinjamkan oleh mbak Tiwi yang baik hati ^_^, membuncahkan rasa hati untuk pulang ke rumah dan memeluk sesosok yang biasa q panggil ‘Bapak’ itu. Meskipun aq sangsi akan bisa melakukannya, sebab Bapak tak biasa mengungkapkan cinta model film India semacam itu. Nampak tak romantis, namun ketika aq mulai memahami diamnya, terangkum sejuta makna tak terbahasakan melebihi puisi2 romantis yang pernah kudengar. 
Bapak, semoga Allah memuliakanmu.

Man, mengungkapkan sesuatu dengan tindakan. Woman, menyampaikannya dengan perkataan. Katanya begitu :)

Kadangkala menjadi so sweet ketika beliau tiba2 melakukan sesuatu yang tak pernah dikatakannya. Kami pikir beliau tak peduli, namun ternyata beliau menunjukkan kepeduliannya dengan melakukan sesuatu yang di luar pemikiran kami. Sebenarnya mau menangis saja kalau tahu betapa beliau care, tapi di depannya aq tak berani uraikan air mata. Sedangkan beliau sendiri sangat anti untuk mengumbar emosi, itu yang aq simpulkan dari sedikit pengetahuanq tentangnya.
Mungkin sekali-sekali aq perlu untuk tidak usah jaim dengan perasaanq di depannya.


I love you Bapak

ini bukan poto Bapak, ini Bapaknya keponakan2q alias kakak iparq ^_^

2 komentar:

tiu_aja mengatakan...

Bahagiakan bapak rya, sbelum terlambat...

Rya mengatakan...

mbak Tiu...
iya, semoga aq masih bisa berbuat sesuatu untuk membahagiakan nya, dan istrinya yang telah melahirkanq