Membaca edisi spesial Tarbawi tentang Ayah, dipinjamkan oleh
mbak Tiwi yang baik hati ^_^, membuncahkan rasa hati untuk pulang ke rumah dan
memeluk sesosok yang biasa q panggil ‘Bapak’ itu. Meskipun aq sangsi akan bisa
melakukannya, sebab Bapak tak biasa mengungkapkan cinta model film India
semacam itu. Nampak tak romantis, namun ketika aq mulai memahami diamnya,
terangkum sejuta makna tak terbahasakan melebihi puisi2 romantis yang pernah
kudengar.
Bapak, semoga Allah memuliakanmu.
Man, mengungkapkan sesuatu dengan tindakan. Woman,
menyampaikannya dengan perkataan. Katanya begitu :)
Kadangkala menjadi so sweet ketika beliau tiba2 melakukan sesuatu yang tak pernah
dikatakannya. Kami pikir beliau tak peduli, namun ternyata beliau menunjukkan
kepeduliannya dengan melakukan sesuatu yang di luar pemikiran kami. Sebenarnya mau
menangis saja kalau tahu betapa beliau care, tapi di depannya aq tak berani
uraikan air mata. Sedangkan beliau sendiri sangat anti untuk mengumbar emosi,
itu yang aq simpulkan dari sedikit pengetahuanq tentangnya.
Mungkin sekali-sekali aq perlu untuk tidak usah jaim dengan
perasaanq di depannya.
ini bukan poto Bapak, ini Bapaknya keponakan2q alias kakak iparq ^_^
2 komentar:
Bahagiakan bapak rya, sbelum terlambat...
mbak Tiu...
iya, semoga aq masih bisa berbuat sesuatu untuk membahagiakan nya, dan istrinya yang telah melahirkanq
Posting Komentar