Enaknya bekerja di lembaga sosial ya gitu itu, sering ketemu orang2 yang lebih memiliki keterbatasan di banding qt. Jadi bisa lebih banyak bersyukur. Dan kemarin kami berkesempatan bertemu dengan Ibu2 keren, tepatnya mungkin Nenek2 Keren ^_^ di sebuah panti Wreda.
Ada roaming ketika berbicara dengan mereka lantaran kurangnya fasilitas kamus boso kromo di otakku. AlhamduliLlah bahasa persatuan masih mampu mempersatukanku dengan mereka (fyuh!)...
Sejenak, ada bayang2 masa depan berkelebat di kepalaku. Apakah aq akan seberuntung mereka di usia itu? Tentu saja aq tidak tahu apakah akan berumur panjang seperti mereka, namun seandainya waktuku telah sampai pada usia itu apakah aku akan seberuntung mereka?
Beruntung. Mereka beruntung karena di usia itu menemukan komunitas yang membuat mereka prouktif. Mereka beruntung karena di usia itu mereka masih memilih mendekat kepada Allah, sedangkan kita tidak pernah tahu akan berakhir seperi apakah kita.
Aq jadi teringat pada sosok Prof. Rika, mantan dekan FKM Unair yang saat ini secara umur beliau sudah tergolong Lansia. SubhanaLlah, tahun 2009 bliau masih menjadi penguji skripsiq. Kesan smart tak hilang ditelan usianya, fisiknya juga masih terlihat sehat wal afiyat. Tak tahu pasti berapa usia bliau, namun kebanyakan orang di usia bliau seringkali sudah menjadi dependent people karena suatu penyakit, pikun,dll.
Menjadi tua itu pasti, kecuali jika Allah menghendaki kita 'pulang' lebih dulu. Tapi belajar dari prof. Rika, mbah2ku, dan nenek2 keren tadi, aku jadi sadar bahwa ternyata kita masih bisa memilih masa tua seperti apa yang kita inginkan. Setidaknya beberapa hal ini perlu dipersiapkan sejak sebelum tua :
- Pola hidup bersih dan sehat. Menjaga lingkungan sekitar tetap bersih, olahraga, dan jangan asal masukin makanan ke mulut, perut juga punya hak untuk dimasuki makanan yang Thoyyib, terlebih penting lagi HALAL. Ini penting sekali karena beragam jenis penyakit dapat disebabkan dari makanan yang kita makan. Gak mau kan kalo orang2 yg kita cintai nanti jadi repot gara2 ngurusin kita yang penyakitan?
- STOP ROKOK!!! apa sih manfaatnya rokok?
- Membiasakan diri berbuat baik, memperbanyak amalan sunnah.
- Mendidik anak2 dengan Islam. Ilmu dunia penting BANGET! tapi ilmu akhirat juga LEBIHHHH penting!!! anak2 adalah aset berharga yang bisa menolong qt setelah semua pintu amal dan pintu tobat tertutup.
- Perbanyak sodaqoh, g cuma zakat! Zakat itu wajib, jadi g perlu lagi dianjurkan. Kalo sampe g bayar zakat ya silahkan tanggung sendiri dosanya. Tapi sodaqoh, sifatnya g wajib, tapi sangat dianjurkan. Nanyain dalilnya? coba minta saja Ustadz Google bwt nyariin dalil keutamaan sodaqoh. Sebab, sodaqoh jariyah ini juga nanti akan menjadi passive income saat qt sudah tak punya apa2 untuk berbuat apa2 lagi.
- Ilmu. Perbanyak mencari ilmu, perbanyak pula berbagi ilmu, sebab Allah tak pelit mengucurkan pahala dari ilmu yang telah kita sampaikan selama ilmu itu masih memberi kebaikan meskipun qt sudah tak mampu lagi menyampaikan. Dan lebih penting lagi adalah amalkan ilmu itu! Jangan sampai kita jadi merugi lantaran orang lain lebih bisa mengamalkan ilmu yang kita sampaikan daripada diri kita sendiri.
- Perbanyak Hafalan Qur'an. Teringat mbah2ku yang punya banyak hafalan qur'an, sehingga meskipun di usia senjanya mata mereka tak mampu melihat jelas, apalagi untuk membaca al-qur'an, mereka tetap bisa mendekap alqur'an dalam dada, dan lisan mereka senantiasa basah oleh lantunan ayat2 cinta-Nya. Sabda rasulullah s.a.w.:"Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?".Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Quran berkata; "saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Quran."Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)Bersegeralah dan bersiaplah, insyaaLlah Khusnul Khotimah